Sabtu, 23 Januari 2016

The day before tomorrow

Kejadian dan perasaan ini saya rasa banyak juga dialami oleh orang-orang yang mungkin dengan sengaja atau tidak sengaja sedang dalam pencarian akan kebenaran, atau mereka yang sudah menatap kebenaran itu. Akan ada masanya di mana 'engkau' akan sering 'tersenyum' sekaligus 'menangis' ketika orang-orang terlebih orang di sekitarmu menyadari apa yang dahulu sudah pernah kau utarakan pada mereka. Atau mungkin bisa juga karena ada sesuatu hal sehingga kebenaran yang kau rasakan dahulu hanya bisa kau nikmati sendiri sementara orang-orang tidak memahami sama sekali mengenai hal ini. Bahkan sedikit saja melirik, mencium, atau merapa pun tidak pernah mereka rasakan. Kalo 'kau' pernah, sering atau selalu merasakannya, sama.
sumber gambar : alienationmentale.wordpress.com

Mula-mula 'kau' akan bingung, mengapa bisa begini. Kemudian lambat laun agak sedikit muncul perasaan sedih dan kecewa. Tenang, itu semua hanya proses. Tetapi tidak se-statis ini, karena kehidupan adalah dinamis, bisa juga sebaliknya, atau di sampingnya, atau muter-muter tidak karuan, intinya proses unik yang bersifat individual. Nanti pada akhirnya 'kau' akan menyadari bahwa memang begitulah adanya. Tidak perlu terlalu memaksa ikut campur, memaksakan keinginan ego, karena tidak mungkin bisa dihindarkan. Tinta takdir sudah kering, kita tinggal mengamatinya dan menikmatinya saja. Hidup memang sekedar memaksimalkan potensi diri untuk mengatur segala hal yang dapat dijangkau, dan itulah batasnya.

Nah, dan ini lah yang nanti akan kau alami, rasa campur aduk antara tertawa dan tangis, sedih dan bahagia. Semakin banyak hijab yang akan terbuka, semakin pilu dan dilema, antara takut dan rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bathara Karang dan Jenglot adalah Boneka Buhul

Wawasan Umum bathara karang Cerita umum yang berkembang di masyarakat mengenai jenglot atau bathara karang adalah orang sakti jaman dahulu, ...