Tampilkan postingan dengan label tersesat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tersesat. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 Januari 2016

Zaman kolobendu menuju zaman fitnah

catatan, yang jamannya kolobendu sudah beralih menjadi jaman fitnah. Sudah sedikit sekali memolo tetapi semakin banyak fitnah, bahkan mengakar menjadikan fitnah sebagai gaya hidup. Sehingga sekarang nama fitnah bukan dikenal sebagai fitnah lagi tapi nylamur menjadi nama-nama lain yang wajar pada era ini. seperti burung yang bercuit-cuit, manusia menjadi latah dan mudah sekali menyebarluaskan keburukan, kehancuran dan kebobrokan.

Bukan namanya manusia nusantara kalo nyaman dalam hidup yang stabil, serba ada dan normal seperti sekarang ini. Kemiskinan dan kemelaratan dakyat miskin kota dan rakyat miskin desa dijadikan sebagai alasan untuk penghancuran negeri. Betapa tololnya. Mereka mengobati penyakit dengan membunuh pasiennya. Mungkin salah kalo saya menyebutnya dengan kata tolol, karena orang tolol tidak akan bisa menhancurkan negeri, justru orang-orang pintarlah, jenius, super cerdas, intelektual dan berwawasan global itu. Segudang kalimat dan kata-kata pujaan untuk menggambarkan betapa "wah"nya derajat keilmuan mereka. Tetapi banyaknya ilmu itu muspro, sis-sia saja. Duh, ternyata saya tidak jadi menghujat, mengkritik, menghina dan mengunek-unekkan mereka, tapi saya kasian dengan tersesatnya mereka kala di hutan waktu mau mencari mata air saat kehabisan bekal minum. Mereka malah berjalan menembus hutan mati itu, bukan menuju mata air, tapi menuju ke dalam lembah kenistaan. Euforia yang sangat singkat waktu melayang di udara, lalu mak gedebuk, tiba-tiba dan sekonyong-konyong koder pindah alam. Ya beruntung kalo sekonyong-konyong koder mati, lha kalo masih hidup sebentar gimana itu, pasti sakitnya merasakan badan yang hancur seperti apa ya? Wah saya tidak bisa membayangkannya je.

Jadi, apakah mungkin dengan ketidaktahuan mereka lantas diampuni? Lha emboh. Tulisan ini juga tidak bertujuan apa-apa, karena dilihat secara utuh saja malah absurd. Hanya luapan emosi saja mungkin, tiru-tiru kemaren yang saya baca.

Bathara Karang dan Jenglot adalah Boneka Buhul

Wawasan Umum bathara karang Cerita umum yang berkembang di masyarakat mengenai jenglot atau bathara karang adalah orang sakti jaman dahulu, ...