Tampilkan postingan dengan label jalan mundur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jalan mundur. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Desember 2015

Berjalan Mundur

Salah kaprah banyak manusia yang mengira dan mempersepsikan bahwa kehidupan manusia adalah maju. Sebenarnya kalo dinalar juga yang namanya masa depan adalah tidak nampak, seperti belakang kepala kita yang tidak terjangkau oleh mata. Sedangkan kita tahu juga bahwa masa lalu yang sudah terjadi tidak akan pernah hilang dari memori kita dan selamanya kita akan menatapinya selalu gambaran yang bisa kita panggil dari memori itu. Untuk beberapa orang memori itu layaknya sebuah kutukan. Kesedihan dan kesengsaraan akan selalu timbul dari ingatannya sendiri. Jadi semua hal yang ada di hapadannya adalah sebuah kesengsaraan, karena menganggap bahwa masalalu adalah sebuah keburukan. Namun sebagian lagi tidak mempersepsikannya secara demikian tadi, tetapi sebagai suatu hal yang memang harus dilalui karena dia sadar bahwa dia berjalan mundur ke belakang. Semua hal baik atau pun buruk adalah suatu pembelajaran baru bagi yang mau memahaminya, karena kita manusia tidak akan mungkin tau apa yang akan terjadi dan akan dilaluinya.

sumber gambar : giphy.com
Seperti ketika sedang berjalan mundur, yang kita sangka sebagai depan kita adalah hal yang kita tinggalkan, sedang apa yang akan kita datangi adalah tempat yang kita tidak sangka karena ada di luar jangkauan penglihatan kita, yaitu di belakang kita. Kita tidak dikasih spion yang seaktu-waktu bisa kita lihat kalau kita sedang rahgu-ragu harus ke kiri atau ke kanan. Yang diberikan kepada kita hanyalah setumpuk map yang kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang palsu sebagai pedoman kita dan kita sendiri lah yang harus menentukan mana yang benar dan mana yang palsu menurut fasilitas yang sudah diberikan kepada kita, yaitu akal.

Mungkin tidak tepat bahwa menyangka hal yang  sudah dijelaskan di awal tulisan tadi adalah salah kaprah, namun yang benar adalah beda pemikiran, pemahaman dan persepsi. Selayaknya setiap makhluk yang berbeda-beda, setiap  manusia yang tidak ada yang sama, maka pemikiran, pemahaman dan persepsi adalah minimal sama dengan jumlah makhluk yang ada. Namun hal ini bisa disangkal karena liarnya kerja akal manusia itu, tetapi yang pasti kebenaran hanyalah satu.



Bathara Karang dan Jenglot adalah Boneka Buhul

Wawasan Umum bathara karang Cerita umum yang berkembang di masyarakat mengenai jenglot atau bathara karang adalah orang sakti jaman dahulu, ...