Jumat, 18 Desember 2015

Ilmu Titen : Ayam

Ayam adalah binatang yang sangat penting bagi manusia, tidak hanya menyediakan daging, telur, bulu dan kotorannya, tetapi ternyata tingkah lakunya juga sangat penting sekali. Bisa dicoba dengan melempar segenggam beras kepada kerumunan ayam, pasti akan terjadi suatu kejadian yang sudah lumrah terjadi pada binatang yaitu ''hukum rimba''. Entah siapa yang menggunakan istilah ini, tetapi di luar  rimba pun juga berlaku. 

sumber: bulaksumurugm.com
Ayam, entah jantan atau betina dengan badan yang paling besar dan paling kuat akan mematuk dan menendang ayam lainnya, walaupun itu ayam saudaranya jika dia mendekati makanan ayam itu tadi. "Tidak ada satu pun ayam boleh mendekati makananku, aku mau habiskan semuanya", seolah-olah begitu lah. Tetapi ini tidak begitu berlaku bagi ayam jantan yang dewasa. Jika ada segenggam beras yang ditebar di hadapannya, dia akan makan dahulu kemudian menyisakan sedikit untuk menggoda dan menarik hati ayam betina.

Siapa yang kuat akan bertambah jadi kuat, yang lemah akan tetap kelaparan, itu hukum ayam di hutan dan kampung-kampung, tidak berlaku di peternakan. 

Tetapi ada hal menarik lagi dalam kehidupan ayam, suatu ketika saya ambil seekor ayam kemudian saya lemparkan dia, di hadapan atau di samping teman-temannya, dan terjadilah suatu reaksi yaitu hampir semua ayam berteriak (bukan berkokok). Ayam yang ada di kandang, luar kandang, kira-kira yang ada dalam jarak pandang dan pendengarannya. 

Seperti ada hubungan antara satu ayam dengan ayam lain yang seolah-olah ada sikap peduli dan layaknya manusia yang memiliki hubungan batin. Tetapi kebanyakan semua sifat itu muncul ketika sudah mulai dewasa, yaitu ketika sudah mulai disapih oleh induknya.

Ada satu sifat aneh yang dimiliki oleh ayam yaitu bahwa di mana pun tempat nyaman dia dapat, di situlah kotoran dia keluarkan dari lubang kloakanya. Lantas bagaimana kita kemudian menghubungkan sifat ini dengan sifat di atas yang serakah, tamak dan ingin menghabiskan semua makanan yang ada untuk perutnya sendiri itu? Saya rasa tidak perlu dijawab, mungkin sebaiknya kita bandingkan saja dengan manusia yaitu kita. Ada sebagian yang mungkin melihat hal ini sebagai ilmu sehingga berupaya agar tidak berkelakuan seperti sifat buruk ayam dan sebagian lainnya melihat semua ini sebagai teladan dan tanpa basa-basi meniru segala gerak-gerik ayam ini dan termanifestasikan dalam kehidupannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bathara Karang dan Jenglot adalah Boneka Buhul

Wawasan Umum bathara karang Cerita umum yang berkembang di masyarakat mengenai jenglot atau bathara karang adalah orang sakti jaman dahulu, ...