Tampilkan postingan dengan label hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hati. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Januari 2017

Pengertian dari Supporter dan Penonton

Penonton dan supporter adalah dua entitas yang hampir sama namun beda. Supporter pasti penonton namun penonton tidak pasti supporter. Penonton adalah orang yang nonton, sedangkan supporter orang yang men-support atau mendukung. Orang yang menonton tujuan utamanya adalah nonton atau menyaksikan. 

Tetapi kehidupan tidak sestatis itu. Ada kalanya penonton bisa menjadi supporter dan supporter bisa menjadi hanya penonton. Bisa kita lihat saat pertandingan sepakbola. Supporter tim A ketika pertandingan dimulai begitu riang gembira mendukung tim nya membunyikan terompet dan teriak bernyanyi sekeras-kerasnya. 

Namun ketika timnya kebobolan lima gol dan tak bisa menyamai tim lawan dia kemudian berubah menjadi penonton. Kursi penonton menjadi sunyi. Bisa dimaklumi dan logis secara emosional namun tidak bisa dinalar sebagai jati dirinya yang seorang supporter. 

Sumber gambar: fajar.co.id
Penonton yang baik dia berada di tengah melihat keadaan permainan secara objektif karena tidak ada kepentingan bagi dirinya akan permainan yang sedang terjadi. Namun juga bisa sebaliknya karena dia memiliki kepentingan yang sangat tinggi sekali, harapan untuk melihat yang terbaik dari dua kubu atau individu yang sedang berlawanan. Mencari yang terbaik dan paling memenuhi dari segala indikator yang dipakainya. Tidak hanya ingin melihat yang terbaik dan terpantas menang namun juga ingin memiliki sesuatu atau seseorang yang bisa menjadi landasan akan tercapainya segala kepentingannya kelak agar bisa tercapai. Maka dari itu dia akan duduk di tengah-tengah menyaksikan dengan sungguh-sungguh. 

Jujur saya sebenarnya ingin membahas fenomena tentang pemilihan seorang pemimpin dan didepannya ada kumpulan supporter dan penonton. Kandidat A memiliki banyak supporter dan kandidat B juga. Seolah-olah sang supporter adalah si kandidat A itu sendiri maka akan dibela habis-habisan sang calon pemimpin tadi dan dijegal habis-habisa sang lawan. 

Semua menjadi rumit jika sudah memasukkan nafsu yaitu ego, gengsi dan kepentingan pribadi. Orang-orang supporter tadi menutup sebelah matanya dan membuat dua standar yang berbeda karena ingin menang sendiri, merasa paling benar dan tidak mengakui kebenaran yang ada. Susah sekali jika berhubungan dengan orang-orang seperti ini karena yang seharusnya begini tidak mungkin bisa begini karena dia akan menyeleweng. 

Orang jika sudah terlanjur mulai menilai dirinya berharga kemudian dia berada di suatu jalur kemudian ada suatu kenyataan pahit bahwa jalurnya salah itu seperti benturan yang maha dahsyat yang mengguncang egonya. Segala macam benteng akan dia buat untuk mencari pembenaran akan segala hal yang dia bela dan segala macam senjata akan dia buat untuk menghancurkan apapun yang dia anggap berlawanan. Tetapi lucunya dalam lubuk hatinya dia menyadari bahwa sesungguhnya dia salah. Ya, saya pun pernah mengalaminya.

Tetapi setiap manusia memiliki dasar hidup masing-masing. Mungkin bisa kita bilang prinsip hidup. Prinsip hidup letaknya berada di jiwa yang kemudian menyebar keluar ke dalam tubuh dan akalnya. Akal bergerak berbuah pikiran dan setiap orang memiliki pikiran masing-masing yang menjadikan jalan hidup setiap manusia berbeda-beda. 

Orang yang baik akan memilih yang terbaik untuk dirinya dan sekitarnya, sedang yang kurang baik dia sisihkan. Memilih dilakukan dengan melihat secara cermat berbagai macam pilihan yang terpampang di hadapannya, tidak perlu memihak jika yang diharapkan yang terbaik maka segala kebaikan yang paling besar akan terlihat. 

Namun masih banyak sekali kemungkinan di dunia ini akan alasan seseorang melakukan perbuatannya, antara menonton dan mensupport. Kadang ketidak tahuan, keengganan untuk mengetahui, kemalasan dan kebodohan juga turut berpengaruh dan dimensinya sangat banyak. 

Pada akhirnya yang awalnya hanya menonton kemudian ikut menjadi supporter karena yang malas, yang bodoh, yang egois, yang gengsi dan yang tidak tau malah memilih seseorang pemimpin yang kurang baik. Itulah dinamika hidup manusia. Pada akhirnya tanpa dipaksa akan terpaksa untuk memilih.

Bathara Karang dan Jenglot adalah Boneka Buhul

Wawasan Umum bathara karang Cerita umum yang berkembang di masyarakat mengenai jenglot atau bathara karang adalah orang sakti jaman dahulu, ...